Kanker ovarium terjadi pada 204.000 orang wanita setiap
tahunnya di seluruh dunia. Secara global, terjadi 125.000 kematian per
tahunnya, menempatkannya pada peringkat ketujuh penyebab kematian utama akibat
kanker pada wanita (Karst & Drapkin, 2010; Jemal, et al., 2010). Di Amerika
Serikat, kanker ovarium merupakan 3% dari seluruh kanker pada wanita, akan
tetapi kanker ovarium menjadi penyebab kematian utama pada keganasan ginekologik
dan berada pada peringkat kelima penyebab utama kematian akibat kanker pada
wanita.
American Cancer Society memperkirakan terdapat 21.650 kasus baru
kanker ovarium yang terdiagnosa dan 15.520 wanita meninggal dunia akibat
penyakit ini pada tahun 2008 (Karst & Drapkin, 2010; WHO, 2008).
World
Health Organization (WHO) pada tahun 2002 melaporkan bahwa kanker ovarium
di Indonesia menempati urutan ke empat terbanyak dengan angka insiden mencapai
15 kasus per 100.000 wanita setelah kanker payudara, korpus uteri, dan
kolorektal (Fauzan, 2009).
Kurang lebih 70% kasus kanker ovarium terdiagnosa pada saat
penyakit sudah berkembang ke stadium III atau IV dan telah meIibatkan kavum
peritonium atau organ lain. Gejala yang berhubungan dengan kanker ovarium
mempunyai tipikal tidak spesifik, dan hubungannya sering tidak dapat dikenali
hingga pada akhirnya didapati pada stadium lanjut.
my facebook : https://www.facebook.com/dewi.kusumastuti1
instagram : @dewi_k
my facebook : https://www.facebook.com/dewi.kusumastuti1
instagram : @dewi_k
maaf tulisannya kayak gini doang, iseng ajah cuma pengen sharing doang haahahhaa