Rabu, 29 April 2015

Aborsi?? tindakan kriminal atau gak ya? dalam dunia kedokteran itu seperti apa???

bismillahirrahmanirrahim
oke... alhandulillah sekarang sudah masuk blok 18 yakni blok reproduksi
saya sih berharap banget semoga di blok ini saya bisa lulus dengan nilai yang bagus

buat teman2 yang ngebaca ini, doain saya semoga nilai blok saya bagus dan saya lulus, serta ilmunya bise bermanfaat untuk banyak orang ya
Aamiin Ya Rabb

oke... langsung saja yaaaa.. jadi pada skenario tutorial pertama saya di blok ini tentang abortus. jadi sekarang saya ingin membahas sedikit ya teman - teman tentang abortus

teman teman sudah gak asing lagi kan dengar kata "abortus" 

nah umumnya Kita tahu bahwa istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.


pengertian abortus juga banyak, ini saya akan memaparkan beberapa pengertian abortus menurut ahlinya ya

1. Abortus adalah kehamilan yang berhenti prosesnya pada umur kehamilan di bawah 20 minggu, atau berat fetus yang lahir 500 gram atau kurang (Chalik, 1998). 

2. menurut Llewollyn & Jones (2002) mendefenisikan abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas, dimana masa gestasi belum mencapai 22 minggu dan beratnya kurang dari 500 gram. WHO merekomendasikan viabilitas apabila masa gestasi telah mencapai 22 minggu atau lebih dan berat janin 500 gram atau lebih

  Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan, Diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar 10-15%. Abortus buatan ialah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu akibat tindakan. Abortus terapeutik ialah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi medik. 

   Kejadian abortus meningkat pada wanita hamil yang berumur 30 tahun atau 35 tahun, hal ini disebabkan meningkatnya kelainan genetik seperti mutasi dan kelainan maternal pada usia tersebut (Chalik, 1998). Menurut Llewellyn-Jones (2002) frekuensi abortus meningkat bersamaan dengan meningkatnya angka graviditas. Apabila terdapat riwayat abortus, maka kemungkinan terjadi abortus pada kehamilan yang selanjutnya akan meningkat (Henderson dan Jones, 2006). 

   penyebab keguguran karena Sperma, yakni : sperma yang mengalami translokasi kromosom apabila berhasil menembus zona pellusida dari ovum akan menghasilkan zigot yang memiliki material kromosom yang tidak normal sehingga dapat menyebabkan keguguran. 

    Penyebab keguguran karena faktor eksternal itu seperti adanya pengaruh dari radiasi, obat-obatan dan bahan kimia.

nah, jadi kalau Berdasarkan proses terjadinya abortus itu dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu abortus spontan dan abortus provokatus (buatan). Abortus provokatus terbagi ke dalam dua jenis yaitu abortus provokatus terapeutik dan abortus provokatus kriminalis. 

Selain itu dikenal juga istilah-istilah seperti: Abortus imminens ditandai dengan terjadinya perdarahan dari uterus, hasil konsepsi masih berada di dalam uterus, tanpa adanya dilatasi atau pembukaan serviks. 

Abortus insipiens terjadi perdarahan dari uterus dengan disertai dilatasi serviks yang meningkat, rasa mules menjadi lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah tetapi hasil konsepsi masih berada di dalam uterus. 

Abortus servikalis,yakni : keluarnya hasil konsepsi dari uterus dihalangi oleh ostium uteri eksternum yang tidak membuka, sehingga hasil konsepsi terkumpul di dalam kanalis servikalis dan serviks uteri menjadi lebih besar dengan dinding yang menipis.

Abortus Incompletus, yakni : terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi. Pada pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum, dapat menyebabkan perdarahan yang banyak sehingga menyebabkan syok. Perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. 

Abortus kompletus, seluruh hasil konsepsi sudah dikeluarkan, ostium uteri menutup dan uterus mengecil.

Missed Abortion, keadaan dimana janin sudah meninggal, tetapi tetap berada dalatn rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. 

Abortus Habitualis, abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut- turut. 

Abortus infeksiosus, abortus yang disertai infeksi pada genetalia 

Abortus Septik, abortus infeksiosus berat disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum

selain yang diatas itu berikut ini adalah Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat disebabkan oleh:
  • Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin atau cacat kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada hamil muda. Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut: - Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomi X. - Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna. - Pengaruh dari luar akibat radiasi, virus, obat-obatan. 
  • Kelainan pada plasenta misalnya endarteritis dapat terjadi dalam villi koriales dan menyebabkan oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin.
  • Penyakit Ibu Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, anemia berat, dan keracunan.
  • Kelainan Traktus Genetalis Mioma uteri, kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus. Sebab lain abortus dalam trisemester ke 2 ialah servik inkompeten yang dapat disebabkan oleh kelemahan bawaan pada serviks, dilatari serviks berlebihan, konisasi, amputasi atau robekan serviks luar yang tidak dijahit
belum lelah kan teman teman
sekarang kita masuk ke PATOGENESIS nya yaaaa....
Pada awalnya itu abortus terjadi ditandai dengan adanya pendarahan dalam desidua basalis, kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. 
nah karena uterus udah menganggap sebagai benda asing maka Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu vili korialis belum menembus desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. 
Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak pendarahan. 
Pada kehamilan lebih 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu dari pada plasenta. Pendarahan tidak banyak jika plasenta segera dilepas dengan lengkap. 

Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur. Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak kecil tanpa bentuk yang jelas, mungkin pula janin telah mati lama, mola kruenta, maserasi, fetus kompresus.  

oiya gak lengkap dong ya sudah ngebahas apa itu pengertian dari abortus dan patogenesisnya, sekarang yuk kita cari tau manifestasi kliniknya ^__^

Manifestasi klinik abortus antara lain:

  • Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu
  • Pada pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat. 
  • Pendarahan pervaginaan, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.
  • Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.
  • Pemeriksaan Ginekologi
  • a. Inspeksi Vulva: Pendarahan pervaginaan ada atau tidaknya jaringan hasil konsepsi, tercium atau tidak bau busuk dari vulva. 
  • b. Inspekulo: Pendarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup ada atau tidaknya jaringan keluar dari ostium, ada atau tidaknya cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. 
  • c. Colok Vagina: Porsio terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kaum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri.
nah sekarang kita belajar soal penatalksanaannya ya. jadi ntar kalau kamu dapat pasien dengan kasus abortus . udah paham mesti diapakan pasien kita. jadi pada dasarnya Penatalaksanaan pada kasus aborsi itu diberikan sesuai dengan etiologi yang mendasari timbulnya suatu abortus.

Penatalaksanaan Umum:

  • Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik.
  • Pada kehamilan lebih dari 12 minggu diberikan infus oksitosin dimulai 8 tetes permenit dan naikkan sesuai kontraksi uterus.
  • Bila pasien syok karena pendarahan berikan infus ringer taktat dan selekas mungkin tranfusi darah.

Medikamentosa :
1. Simptomatik    : Analgesic (a5, metenamat) 500 gram (3x1)
2. Antibiotik        : Amoksilin 500 mg (3x1)
3. Education        : Kontrol 3-4 hari setelah keluar setelah keluar dari rumah sakit.

kamu kalau sudah bisa memberikan terapi pada pasien kamu jg harus bisa memberikan PROGNOSA
pasien tersebut. nah, Mayoritas pada penderita yang mengalami abortus mempunyai prognosa yang
tergantung pada cepat atau tidaknya kita mendiagnosa dan mencari etiologinya.
Komplikasi yang sering ditimbulkan antara lain adalah:
- Pendarahan
- Perforasi
- Syok, infeksi
- Pada Missed abortion dengan refensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah.


DAFTAR PUSTAKA
1. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Bagian Kebidanan dan Kandungan. Abortus
Hal 302-312. Jakarta : balai penerbit
FK UI, 1999
2. Kapita Selekta. Jakarta : balai penerbit
FK UI, 2001
3 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Abortus hal 145-151. Jakarta : balai penerbit
FK UI, 2002
4. Diktat UNAIR Ilmu Penyakit Kebidanan dan Kandungan:
Abortus. Surabaya: balai penerbit FK UNAIR, 2000
5. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Bagian Ilmu Kandungan. Abortus hal 246-249. Jakarta:
Balai penerbit FK UNAIR, 1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar