Yaaa.. salah satunya adalah kuliah masuk pagi jam 7 dan ada
absen finger print hahahahhaa. Dengan batas keterlambatan 15 menit saja, dan
kalau terlambat yasudah lah kamu harus iklas kalau kamu sudah dianggap tidak
hadir meskipun kamu masuk di perkuliahan
dosen tsb
Eh malah curhat langsung saja ya
Jadi gini,,,, td kuliah sama 2 dosen yang kece kece dan pintar pintar. Yaiyalah kalau gk pintar mana mungkin bisa jadi dokter spesialis obstetri dan genikology. Hahhahahaaa.... semoga dewi bisa seperti mereka ya. Doain ya teman teman. Aamiin ya rabb
Jadi ternyata fakta dilapangan itu banyak orang yang lebih memilih persalinan melalui jalan sesar. Padahal td dokternya dewi setuju kalau persalinan normal jika power (kekuatan) , passage (jalan lahir), passenger (janin) dan psikis nya normal lebih baik menggunakan persalinan melalui jalan normal. Oiya jadi buat dokter umum sendiri soal menanganin kasus wanita hamil itu sudah 4a, dan bisa bertambah lagi jika kamu masuk di daerah pelosok yang jauh dari pelayanan medis yang mewadai...
Jadi semangat belajar ya teman
Tadi pesan dokternya aku, ketika ada persalinan kamu tetap harus melakukan partograf. Kenapa?? Karena dari partograf itu kamu bisa mengetahui status ibu dan janinnya apakah bisa dilakukan persalinan normal atau gak, selain itu kamu juga bisa mengetahu bagaimana Kemajuan persalinan
Berjalan normal atau ada penyimpangan sekaligus kamu jg bisa Memantau kondisi ibu dan janin
dengan menggunakan PARTOGRAF SECARA RUTIN
kamu dapat Memastikan ibu dan janin mendapat asuhan persalinan secara aman dan tepat waktu dan Mencegah penyulit yang mengancam ibu dan anak
Oiya. Kuliah yang sedikit nyantol di otak saya itu kuliah tentang distorsia, kenapa?? Bukan karena dokternya masih muda yaaa.. tapi itu kuliah yang baru selesai sekitar setengah jam yang lalu.
Jadi apa itu distorsia??
Distosia yang secara literatur berarti persalinan yang sulit, memiliki karakteristik kemajuan persalinan yang abnormal atau lambat. Persalinan abnormal atau lambat umum terjadi bila ada disproporsi antara ukuran bagian terbawah janin dengan jalan lahir. Pada presentasi kepala, distosia adalah indikasi yang paling umum saat ini untuk seksio sesaria primer.
CPD (cephalopelvic disproportion) adalah akibat dari panggul sempit, ukuran kepala janin yang besar, atau lebih sering kombinasi dari kedua di atas. Setiap penyempitan diameter panggul yang mengurangi kapasitas pelvis dapat mengakibatkan distosia selama persalinan. Panggul sempit bisa terjadi pada pintu atas panggul, midpelvis, atau pintu bawah panggul, atau umumnya kombinasi dari ketiganya. Karena CPD bisa terjadi pada tingkat pelvic inlet, outlet dan midlet, diagnosisnya bergantung pada pengukuran ketiga hal tersebut yang dikombinasikan dengan evaluasi ukuran kepala janin.
Panggul sempit disebut-sebut sebagai salah satu kendala dalam melahirkan secara normal karena menyebabkan obstructed labor yang insidensinya adalah 1-3% dari persalinan
Nah jadi pada kasus di lapangan terjadinya distorsia itu sering banget dari pada kelahiran yang normal-normal saja tanpa ada komplikasi atau masalah. Wah tantangan banget ya ini buat para dokter untuk bisa menyelamatkan janin dan ibunya. Semoga kita bisa menolong kedua duanya kelak ya
Apabila persalinan dengan panggul sempit dibiarkan berlangsung sendiri tanpa pengambilan tindakan yang tepat, timbul bahaya pada ibu dan janin.
Bahaya pada ibu dapat berupa partus lama yang dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis, dan infeksi intrapartum, ruptur uteri mengancam serta resiko terjadinya fistula vesikoservikalis, atau fistula vesikovaginalis, atau fistula rektovaginalis karena tekanan yang lama antara kepala janin dengan tulang panggul.
Sedangkan bahaya pada janin dapat berupa meningkatkan kematian perinatal, dan perlukaan pada jaringan di atas tulang kepala janin bahkan bisa menimbulkan fraktur pada os parietalis.
Pengukuran panggul (pelvimetri) merupakan cara pemeriksaan yang penting untuk mendapatkan keterangan tentang keadaan panggul. Pada wanita dengan tinggi badan kurang dari 150 cm dapat dicurigai adanya kesempitan panggul.
ngebahas soal distosia, rasanya kurang tepat kalau tidak sekalian membahas Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan yakni:
◦ Jalan lahir (passage)
Termasuk jalan lahir lunak (saluran genital bawah) dan jalan lahir keras (tulang panggul) dapat
mempengaruhi kejadian distokia.
◦ Janin (passenger)
mengetahui bagaimana letak, presentasi, ukuran atau berat badan janin
◦ Kekuatan / tenaga (power)
◦ Meliputi 2 hal, yaitu: kekuatan hejan ibu dan kekuatan uterus (miometrium) berkontraksi
◦ Psikologis
◦ Dukungan orang – orang terdekat seperti suami dan keluarga yg menemani saat persalinan akan mempengaruhi kala 1 dan kala 2 menjadi lebih cepat.
Bahaya pada ibu dapat berupa partus lama yang dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis, dan infeksi intrapartum, ruptur uteri mengancam serta resiko terjadinya fistula vesikoservikalis, atau fistula vesikovaginalis, atau fistula rektovaginalis karena tekanan yang lama antara kepala janin dengan tulang panggul.
Sedangkan bahaya pada janin dapat berupa meningkatkan kematian perinatal, dan perlukaan pada jaringan di atas tulang kepala janin bahkan bisa menimbulkan fraktur pada os parietalis.
Pengukuran panggul (pelvimetri) merupakan cara pemeriksaan yang penting untuk mendapatkan keterangan tentang keadaan panggul. Pada wanita dengan tinggi badan kurang dari 150 cm dapat dicurigai adanya kesempitan panggul.
ngebahas soal distosia, rasanya kurang tepat kalau tidak sekalian membahas Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan yakni:
◦ Jalan lahir (passage)
Termasuk jalan lahir lunak (saluran genital bawah) dan jalan lahir keras (tulang panggul) dapat
mempengaruhi kejadian distokia.
◦ Janin (passenger)
mengetahui bagaimana letak, presentasi, ukuran atau berat badan janin
◦ Kekuatan / tenaga (power)
◦ Meliputi 2 hal, yaitu: kekuatan hejan ibu dan kekuatan uterus (miometrium) berkontraksi
◦ Psikologis
◦ Dukungan orang – orang terdekat seperti suami dan keluarga yg menemani saat persalinan akan mempengaruhi kala 1 dan kala 2 menjadi lebih cepat.
Distokia karena jalan lahir :
Distokia karena jalan lahir keras (panggul)
• Panggul normal: panggul yg dapat dilalui oleh kepala janin aterm dg BB 2500-4000 gr
• Bentuk panggul (PAP) Cladwell Moloy
◦ Ginekoid: oval, transversa > AP, arcus pubis >90o
◦ Antropoid: AP > transversa, arcus pubis <90o
◦ Android: jantung, AP = transversa, spina menonjol, arcus pubis <90o
Ginekoid, merupakan bentuk panggul yg paling banyak dimiliki perempuan. Dengan bentuk panggul ini dapat melahirkan janin dengan normal.
Panggul sempit
• PAP: AP < 10 cm, transversa <12 cm, konjugata obstetrika < 11,5 cm.
nah akibat dari panggul sempit yakni Kemungkinan terjadi inersia uteri (awalnya kontraksi uterinya itu bagus, karena ukuran panggulnya sempit, maka kontraksi yang bagus tadi berubah menjadi lemah hal ini disebabkan karena adanya kelelahan otot pada uteri), ketuban pecah awal, inkoordinasi uteri, prolaps tali pusat, kemungkinan terjadi malposisi kepala, perdarahan intrakranial (sutura pada bayi terlalu merapat akibat terlalu dipaksakan untuk keluar dari panggul, Gejalanya bayi kejang 1-2 hari postpartum, meskipun bias sembuh dapat mempengaruhi kecerdasan maupun pertumbuhan bayi tsb).
Nah kalau kamu sebagai tenaga media yang profesional, kalau panggul si ibu ini sempit lebih baik kamu lakukan sesar dengan segera untuk mencegah hal hal seperti diatas itu.
okeh paham kan??? Insya Allah paham ^__^
Distokia karena faktor janin
• Janin besar
Janin besar > 4kg
• Hidrosefalus
Hidrosefalus à seandainya kondisi janin sudah tidak baik lagi, angka janin mampu bertahan hidup sangat sangat rendah nah pada hidrosefalus ini dapat dilakukan pungsi utk mengurangi cairan pada kepala dg persetujuan ibu. Jika ibu tidak setuju maka dilakukan SC.
DKP (disproporsi kepala panggul) yakni Tidak terdapat keseimbangan antara kepala dan panggul
bagaimana cara mendiagnosis DKP?
◦ Anamnesis
Diagnosis DKP dapat ditegakkan melalui anamnesis, dg menanyakan riwayat persalinan. Misal: saat ini kehamilan yg kedua, pada persalinan pertama dilakukan SC karena DKP. Selain itu, dapat diketahui dari tinggi badan ibu yg kurang dari 145 cm curiga DKP, meskipun tidak selalu postur tubuh yg pendek akan diikuti proporsi panggul yg sempit. Untuk memastikannya
◦ Pelvimetri:
1. Klinis : dg periksa dalam
2. Rontgen : berrisiko pada janin shg dilakukan setelah melahirkan.
DKP sangat berbahaya bagi ibu maupun janin karena dapat mengakibatkan kematian pada keduanya. Jika sudah diketahui adanya DKP pada kehamilan maka segera dilakukan SC elektif (SC yg direncanakan) begitu juga jika pasien DKP datang pada saat persalinan maka lakukan SC emergency.
Distokia karena jalan lahir keras (panggul)
• Panggul normal: panggul yg dapat dilalui oleh kepala janin aterm dg BB 2500-4000 gr
• Bentuk panggul (PAP) Cladwell Moloy
◦ Ginekoid: oval, transversa > AP, arcus pubis >90o
◦ Antropoid: AP > transversa, arcus pubis <90o
◦ Android: jantung, AP = transversa, spina menonjol, arcus pubis <90o
Ginekoid, merupakan bentuk panggul yg paling banyak dimiliki perempuan. Dengan bentuk panggul ini dapat melahirkan janin dengan normal.
Panggul sempit
• PAP: AP < 10 cm, transversa <12 cm, konjugata obstetrika < 11,5 cm.
nah akibat dari panggul sempit yakni Kemungkinan terjadi inersia uteri (awalnya kontraksi uterinya itu bagus, karena ukuran panggulnya sempit, maka kontraksi yang bagus tadi berubah menjadi lemah hal ini disebabkan karena adanya kelelahan otot pada uteri), ketuban pecah awal, inkoordinasi uteri, prolaps tali pusat, kemungkinan terjadi malposisi kepala, perdarahan intrakranial (sutura pada bayi terlalu merapat akibat terlalu dipaksakan untuk keluar dari panggul, Gejalanya bayi kejang 1-2 hari postpartum, meskipun bias sembuh dapat mempengaruhi kecerdasan maupun pertumbuhan bayi tsb).
Nah kalau kamu sebagai tenaga media yang profesional, kalau panggul si ibu ini sempit lebih baik kamu lakukan sesar dengan segera untuk mencegah hal hal seperti diatas itu.
okeh paham kan??? Insya Allah paham ^__^
Distokia karena faktor janin
• Janin besar
Janin besar > 4kg
• Hidrosefalus
Hidrosefalus à seandainya kondisi janin sudah tidak baik lagi, angka janin mampu bertahan hidup sangat sangat rendah nah pada hidrosefalus ini dapat dilakukan pungsi utk mengurangi cairan pada kepala dg persetujuan ibu. Jika ibu tidak setuju maka dilakukan SC.
DKP (disproporsi kepala panggul) yakni Tidak terdapat keseimbangan antara kepala dan panggul
bagaimana cara mendiagnosis DKP?
◦ Anamnesis
Diagnosis DKP dapat ditegakkan melalui anamnesis, dg menanyakan riwayat persalinan. Misal: saat ini kehamilan yg kedua, pada persalinan pertama dilakukan SC karena DKP. Selain itu, dapat diketahui dari tinggi badan ibu yg kurang dari 145 cm curiga DKP, meskipun tidak selalu postur tubuh yg pendek akan diikuti proporsi panggul yg sempit. Untuk memastikannya
◦ Pelvimetri:
1. Klinis : dg periksa dalam
2. Rontgen : berrisiko pada janin shg dilakukan setelah melahirkan.
DKP sangat berbahaya bagi ibu maupun janin karena dapat mengakibatkan kematian pada keduanya. Jika sudah diketahui adanya DKP pada kehamilan maka segera dilakukan SC elektif (SC yg direncanakan) begitu juga jika pasien DKP datang pada saat persalinan maka lakukan SC emergency.
Distokia karena faktor tenaga
His Adekuat kala II
Kontraksi yang…
• lamanya 40-60 detik
• mencapai tekanan 50-60 mm Hg
• terjadi setiap 2-3 menit (3 kontraksi dalam 10 menit
atau
• menghasilkan kemajuan persalinan yang baik
Ibu multipara lebih cepat waktu yg diperlukan dalam proses persalinan dibanding nulipara (ini berhubungan dg perubahan anatomi serviks pada wanita yg pernah melahirkan). Ibu multipara hanya membutuhkan waktu sekitar 7 jam dari
pembukaan 1 sampai pembukaan lengkap dibanding nulipara bisa mencapai 12 – 13 jam
Partus presipitatus (presipitatus labor) : waktu yg diperlukan dari pembukaan 1 sampai pembukaan lengkap sangat cepat.
His Normal : fundal dominan, kekuatan kontraksi simetris kanan kiri.
His yg tidak adekuat disebut inersia uteri, antara lain:
· Colicky : his kuat, kekuatan kontraksi tidak merata, muncul hanya sebentar.
· Asymmetric & colicky : kekuatan kontraksi simetris kanan kiri, muncul hanya sebentar.
· Weak : kontraksi lemah
· Hypertonic lower segment : his dominan pada segmen bawah rahim hal ini berbahaya, karena dapat menyebabkan RUI (ruptur uteri iminens)
· Hypertonic internal os : tidak akan menyebabkan dilatasi serviks
His Adekuat kala II
Kontraksi yang…
• lamanya 40-60 detik
• mencapai tekanan 50-60 mm Hg
• terjadi setiap 2-3 menit (3 kontraksi dalam 10 menit
atau
• menghasilkan kemajuan persalinan yang baik
Ibu multipara lebih cepat waktu yg diperlukan dalam proses persalinan dibanding nulipara (ini berhubungan dg perubahan anatomi serviks pada wanita yg pernah melahirkan). Ibu multipara hanya membutuhkan waktu sekitar 7 jam dari
pembukaan 1 sampai pembukaan lengkap dibanding nulipara bisa mencapai 12 – 13 jam
Partus presipitatus (presipitatus labor) : waktu yg diperlukan dari pembukaan 1 sampai pembukaan lengkap sangat cepat.
His Normal : fundal dominan, kekuatan kontraksi simetris kanan kiri.
His yg tidak adekuat disebut inersia uteri, antara lain:
· Colicky : his kuat, kekuatan kontraksi tidak merata, muncul hanya sebentar.
· Asymmetric & colicky : kekuatan kontraksi simetris kanan kiri, muncul hanya sebentar.
· Weak : kontraksi lemah
· Hypertonic lower segment : his dominan pada segmen bawah rahim hal ini berbahaya, karena dapat menyebabkan RUI (ruptur uteri iminens)
· Hypertonic internal os : tidak akan menyebabkan dilatasi serviks
Macam inersia uteri:
◦ Inersia uteri primer --> bila sejak permulaan persalinan his lemah
◦ Inersia uteri sekunder --> bila his baik kemudian lemah
Persalinan kurang dari 3 jam sudah termasuk partus presipitatus utk primigravida dan kurang dari 1 jam utk multigravida. Komplikasi: emboli air ketuban, risiko perdarahan post partum sangat tinggi.
Oiya. Lanjut lagi ya jadi untuk perkiraan BB badan janin itu juga mempengaruhi yaaa.. bisa lahir normal atau gak.. kenapa?? Karena salah satunya kita analogi kan kalau misal Berat janinnya itu terlalu besar khawatirnya kan gak bisa keluar melalui mulut panggul itu.kan kita tau mulut panggul itu sempit yaaa.. jadi untuk mengetahu Berat janin itu pada dasarnya ada 2 cara yaitu melalui tinggi fundus uteri daan USG.
Nah kalau melalui tinggi fundus uteri itu ada rumusnya...
Jadi :
(TFU – 11) x 155 {jika kepala sudah masuk ke panggul} = ....................... kg
(TFU-13) x 155 {jika kepala belum masuk ke panggul}
=........................... kg
(TFU-12) x 155 { jika kamu ragu ini kepala janin sudah masuk
panggul atau belum} = ................ kg
Misal yaaaa
Diketahui tinggi fundus uterinyta itu 30 cm, dan waktu
dilakuakn pemeriksaan diketahui juga bahwa kepala bayi sudah masuk panggul si
ibu
Jadi cara mengetahu BB janinnya itu yaitu
(TFU – 11) x 155 {jika kepala sudah masuk ke panggul} =
.......................
(30 – 11) x 155 = 2,945 kg
Jadi ya perkiaan berat si janin ini sekitar 2,945 kg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar