Selasa, 23 Juli 2013

perbedaan spermatogenesis & oogenesis

Spermatogenesis

Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks yang disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di dalam tubulus seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini:
1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.
2. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.
3. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.
4. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X).
5. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
6. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari.

BIOLOGI SEL

biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup

Teori-teori tentang sel

- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)

Barr Body (Seks Kromatin Pada Wanita)

Barr Body (Seks Kromatin Pada Wanita), ditemukan oleh seorang ahli genetika dari Kanada, yaitu  M.L. Barr pada tahun 1949. Ia menemukan bahwa pada kandungan inti sel betina, ditemukan suatu badan yang menyerap warna, badan itu kemudian disebut dengan Barr Body. Adanya Barr Body menunjukan jenis kelamin : wanita.

Badan Barr adalah massa kromatin seks pada membran nukleus. Jumlah badan Barr adalah satu minus jumlah kromosom X dalam sel itu.

Senin, 22 Juli 2013

GIGI SENSITIF

Masalah gigi sensitif membuat penderitanya merasakan ngilu yang singkat dan tajam saat mengonsumsi makanan/minuman tertentu, berada dalam cuaca dingin bahkan saat menggosok gigi. Namun ternyata 92% penderita gigi sensitif tidak tahu apa penyebab sebenarnya.

Rasa ngilu itu disebabkan oleh hilangnya lapisan luar pelindung gigi yang membuat dentin terbuka. Sehingga sensasi saat makan/minum yang panas/dingin akan mencapai syaraf gigi kemudian menimbulkan rasa ngilu.*

frekuensi rekombinan:

Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi rekombinan:
Jarak antar lokus

Semakin jauh jarak antar lokus, semakin tinggi frekuensi rekombinan

Posisi sentromer terhadap lokus

Semakin dekat lokus ke sentromer maka semakin kurang frekuensi pindah silang

Kontrol gen

Beberapa lokus gen telah diidentifikasi meningkatkan atau menurunkan frekuensi rekombinan. Beberapa lokus ini mempengaruhi pada waktu kromosom berpasangan ketika meiosis, yang lainnya sesudah kromosom berpasangan.

Suhu yang ekstrim

Suhu tinggi atau rendah mempengaruhi meiosis dan juga mempengaruhi rekombinan

Penggunaan bahan kimia atau radiasi dapat meningkatkan pindah silang

kromosom manusia

KLASIFIKASI KROMOSOM MANUSIA
Kromosom manusia dibagi dalam 7 kelompok
1. Kelompok A: Kromosom 1 – 3 Kromosom terbesar dengan sentromer metasentrik
2. Kelompok B: Kromosom 4 – 5 Dua kromosom terbesar dengan sentromer submetasentrik
3. Kelompok C: Kromosom 6 - 12 + kromosom X , Kromosom besar dengan sentro-mer meta- dan submetasentrik
4. Kelompok D: Kromosom 13 – 15 Kromosom akrosentrik besar
5. Kelompok E: Kromosom 16 – 18 Kromosom sedang dengan sen-tromer meta- dan submetasentrik
6. Kelompok F: Kromosom 19 – 20 Kromosom metasentrik kecil
7. Kelompok G: Kromosom 21 - 22 + kromosom Y Kromosom akrosentrik terkecil 

ABERASI KROMOSOM

ABERASI artinya menyimpang. Aberasi kromosom ialah mutasi besar yang menyebabkan jumlah atau struktur kromosom berubah. Penyebab aberasi sama dengan mutasi gen, ada berupa bahan fisika
dan kimia, ada pula berupa bahan biologi. Cuma saja sinar gelombang pendek yang non-radioaktif, yaitu sinar ultraviolet, tidak sampai menyebabkan aberasi kromosom. Kebanyakan penyebab aberasi itu ialah sinar radioaktif, bahan kimia residu insektisida danherbisida, asap pembakaran, dan virus.