Minggu, 28 Juli 2013

PCR

PCR diciptakan, untuk menggandakan 1 set kode genetik, menjadi milyaran set kode genetik, sehingga kadar / jumlah kode genetiknya bisa dideteksi.Reaksi berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR (kependekan dari istilah bahasa Inggris polymerase chain reaction) merupakan suatu teknik atau metode perbanyakan DNA secara enzimatik. Dengan teknik ini, DNA dapat dihasilkan dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat sehingga memudahkan berbagai teknik lain yang menggunakan DNA. Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis pada tahun 1983 dan Penerapan PCR banyak dilakukan di bidang biokimia dan biologi molekular karena relatif murah dan hanya memerlukan jumlah sampel yang kecil.



Secara garis besar, PCR ini bertujuan untuk mendeteksi satu jenis kode genetik yang kita inginkan. Misalnya dalam deteksi penyakit, seorang dokter ingin mengetahui apakah pasiennya terinfeksi oleh bakteri Tuberculosis (TBC) , maka akan dicari kode genetik dari DNA bakteri TBC dari dalam darah pasien tersebut. Demikian juga untuk mendeteksi Virus HIV, Virus Dengue dan Kuman Malaria. Mendeteksi adanya sel kanker juga merupakan salah satu kegunaan PCR, dengan melihat apakah pada jaringan yang dicurigai terserang kanker terdapat kode-kode genetik yang biasanya terdapat didalam DNA sel kanker. Selain itu, PCR banyak digunakan sebagai metode penelitian-penelitian biologi molekuler.

tahap bekerjanya PCR dalam satu siklus:
  1. Tahap peleburan (melting) atau denaturasi. Pada tahap ini (berlangsung pada suhu tinggi, 94–96 °C) ikatan hidrogen DNA terputus (denaturasi) dan DNA menjadi berberkas tunggal. Biasanya pada tahap awal PCR tahap ini dilakukan agak lama (sampai 5 menit).
  2. Tahap penempelan atau annealing. Primer menempel pada bagian DNA templat yang komplementer urutan basanya. Ini dilakukan pada suhu antara 45–60 °C. Penempelan ini bersifat spesifik. Suhu yang tidak tepat menyebabkan tidak terjadinya penempelan atau primer menempel di sembarang tempat. Durasi tahap ini 1–2 menit.
  3. Tahap pemanjangan atau elongasi. Suhu untuk proses ini tergantung dari jenis DNA polimerase (ditunjukkan oleh P pada gambar) yang dipakai. Dengan Taq-polimerase, proses ini biasanya dilakukan pada suhu 76 °C. Durasi tahap ini biasanya 1 menit.
akhir siklus pertama ini, akan dihasilkan 2 buah kalung mutiara yang baru. Siklus ini akan terus diulangi sampai 60 kali

hasil tes tersebut serta rentang angka referensi. Hasil tes biasanya dilaporkan dalam bentuk angka absolut yang diukur per unit tertentu atau dalam persentase, yang kemudian dapat dibandingkan dengan rentang angka referensi yang diberikan untuk jenis tes tersebut. Rentang angka referensi diperoleh dari sampling sejumlah orang-orang sehat untuk menentukan rentang rata-rata. Hasil tes seseorang seharusnya jatuh di antara angka rata-rata tersebut untuk dapat dianggap masuk dalam rentang - normal.


DAFTAR PUSTAKA
http://kenjiediary.wordpress.com/2011/05/16/mengenal-pcr-polymerase-chain-reaction/
http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_berantai_polimerase
http://sasta-fk11.web.unair.ac.id/artikel_detail-23435-Kesehatan-Mengenal%20Hasil%20Uji%20Laboratorium%20ODHA.html

Prinsip kerja uji PCR adalah mengekstraksi DNA/RNA dari sampel. Berikutnya memperbanyak potongan-potongan DNA/RNA yang membawa informasi genetika tertentu, dan sebagai langkah terakhir adalah proses elektroforesis untuk melihat hasil produk PCR. Sampel yang diuji PCR sebaiknya dalam kondisi segar. - See more at: http://www.bebeja.com/uji-penting-pcr-di-udang/#sthash.7K1sv5Tf.dpuf
Prinsip kerja uji PCR adalah mengekstraksi DNA/RNA dari sampel. Berikutnya memperbanyak potongan-potongan DNA/RNA yang membawa informasi genetika tertentu, dan sebagai langkah terakhir adalah proses elektroforesis untuk melihat hasil produk PCR. Sampel yang diuji PCR sebaiknya dalam kondisi segar. - See more at: http://www.bebeja.com/uji-penting-pcr-di-udang/#sthash.7K1sv5Tf.dpuf

Prinsip kerja uji PCR adalah mengekstraksi DNA/RNA dari sampel. Berikutnya memperbanyak potongan-potongan DNA/RNA yang membawa informasi genetika tertentu, dan sebagai langkah terakhir adalah proses elektroforesis untuk melihat hasil produk PCR. Sampel yang diuji PCR sebaiknya dalam kondisi segar. - See more at: http://www.bebeja.com/uji-penting-pcr-di-udang/#sthash.7K1sv5Tf.dpuf
Prinsip kerja uji PCR adalah mengekstraksi DNA/RNA dari sampel. Berikutnya memperbanyak potongan-potongan DNA/RNA yang membawa informasi genetika tertentu, dan sebagai langkah terakhir adalah proses elektroforesis untuk melihat hasil produk PCR. Sampel yang diuji PCR sebaiknya dalam kondisi segar. - See more at: http://www.bebeja.com/uji-penting-pcr-di-udang/#sthash.7K1sv5Tf.dpuf
Prinsip kerja uji PCR adalah mengekstraksi DNA/RNA dari sampel. Berikutnya memperbanyak potongan-potongan DNA/RNA yang membawa informasi genetika tertentu, dan sebagai langkah terakhir adalah proses elektroforesis untuk melihat hasil produk PCR. Sampel yang diuji PCR sebaiknya dalam kondisi segar. - See more at: http://www.bebeja.com/uji-penting-pcr-di-udang/#sthash.7K1sv5Tf.dpuf
Prinsip kerja uji PCR adalah mengekstraksi DNA/RNA dari sampel. Berikutnya memperbanyak potongan-potongan DNA/RNA yang membawa informasi genetika tertentu, dan sebagai langkah terakhir adalah proses elektroforesis untuk melihat hasil produk PCR. Sampel yang diuji PCR sebaiknya dalam kondisi segar. - See more at: http://www.bebeja.com/uji-penting-pcr-di-udang/#sthash.7K1sv5Tf.dpuf
Prinsip kerja uji PCR adalah mengekstraksi DNA/RNA dari sampel. Berikutnya memperbanyak potongan-potongan DNA/RNA yang membawa informasi genetika tertentu, dan sebagai langkah terakhir adalah proses elektroforesis untuk melihat hasil produk PCR. Sampel yang diuji PCR sebaiknya dalam kondisi segar. - See more at: http://www.bebeja.com/uji-penting-pcr-di-udang/#sthash.7K1sv5Tf.dpuf
Prinsip kerja uji PCR adalah mengekstraksi DNA/RNA dari sampel. Berikutnya memperbanyak potongan-potongan DNA/RNA yang membawa informasi genetika tertentu, dan sebagai langkah terakhir adalah proses elektroforesis untuk melihat hasil produk PCR. Sampel yang diuji PCR sebaiknya dalam kondisi segar. - See more at: http://www.bebeja.com/uji-penting-pcr-di-udang/#sthash.7K1sv5Tf.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar