Minggu, 21 Juli 2013

TEMPO.CO, New York - Tidak semua DNA dalam tubuh manusia mempunyai manfaat. Sebuah penelitian terbaru dari Universitas Buffalo di New York, Amerika Serikat, menunjukkan adanya DNA "sampah" dalam tubuh manusia.
DNA "sampah", yaitu sebagian besar genom yang tidak mampu mengkode pembentukan protein. Menurut penelitian itu, keberadaan DNA semacam ini benar-benar tidak diperlukan bagi organisme yang sehat.
"DNA 'sampah' benar-benar hanya sampah," kata Victor Albert, seorang ahli biologi evolusi molekuler di Universitas Buffalo, Kamis, 16 Mei 2013.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada 12 Mei ini berfokus pada Utricularia gibba, spesies tumbuhan karnivora berukuran satu milimeter yang hidup di tanah basah dan perairan tawar serta memangsa mikroba. Genom tumbuhan ini hanya memiliki 80 juta pasangan basa.
Kendati obyeknya tumbuhan, tim peneliti menegaskan hasil penelitian ini juga relevan dan memiliki implikasi pada genom manusia.
Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah mengetahui sebagian besar genom manusia tersusun dari DNA yang tidak dapat mengaktifkan dan menonaktifkan gen. Sebagian besar DNA tak berguna ini terdiri dari parasit genetik yang menyalin segmen DNA dan menempel sendiri berulang kali dalam genom. DNA misterius ini juga terdiri dari gen lawas yang dulunya berguna, tapi sekarang sudah non-aktif. DNA seperti inilah yang oleh para ilmuwan dikategorikan sebagai DNA "sampah".
"Tidak ada yang mengetahui secara pasti apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh DNA 'sampah'," kata Albert seperti dikutip LiveScience.
Akan tetapi, peran DNA "sampah" kembali diperdebatkan beberapa tahun terakhir. Lewat sebuah proyek besar bernama ENCODE, para ilmuwan mencoba mengungkap peran 3,3 miliar pasangan basa, atau huruf DNA, dalam genom manusia yang tidak mengkode pembentukan protein.
Hasil penelitian menunjukkan sekitar 80 persen dari genom manusia memperlihatkan beberapa aktivitas biologis, misalnya memicu aktivasi gen. "Tapi apakah itu diterjemahkan menjadi sesuatu yang berguna, masih belum diketahui pasti," ujar Albert.
#kesehatan

DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikel-keren.com/view/51951361f7b7303166000df0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar